Pengeboman Bandara Istanbul

Teroris di Istanbul

Istanbul - Tiga pengebom bunuh diri di bandara Ataturk, Istanbul, Turki diyakini berencana menyandera puluhan orang dalam aksinya. Namun mereka membatalkan rencana itu, setelah memicu kecurigaan polisi bandara.

Dilaporkan surat kabar Turki, Sabah, seperti dilansir AFP, Jumat (1/7/2016), ketiga pelaku awalnya mengintai area bandara Ataturk dan berniat menyandera puluhan penumpang di dalam gedung, sebelum mereka melakukan pembunuhan massal. Namun ketiga pelaku memutuskan memulai serangan teror lebih awal dari yang direncanakan, setelah mereka memicu kecurigaan.

"Mantel yang mereka (pelaku) gunakan, dimaksudkan untuk menyamarkan rompi peledak, meskipun cuaca sedang panas, malah menarik perhatian orang-orang dan seorang personel kepolisian," terang surat kabar Sabah dalam laporannya.

Baca juga: Akhmed One-Arm, Petinggi ISIS dari Rusia Diduga Jadi Otak Bom Istanbul

Otoritas Turki meyakini militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mendalangi serangan teror pada Selasa (28/6) malam. Ketiga pengebom bunuh diri diidentifikasi sebagai warga negara asing yang berasal dari Rusia, Uzbekistan dan Kyrgyzstan.

Rekaman CCTV yang dirilis kepolisian Turki menunjukkan ketiga pria yang disebut sebagai pengebom bunuh diri, tiba di bandara dengan mengenakan mantel warna gelap yang sangat mencolok di tengah cuaca panas Istanbul saat itu. Ketiga tampak membawa tas, dengan dua pelaku di antaranya tampak mengenakan topi.

Sementara itu, media lokal Turki lainnya mengidentifikasi petinggi ISIS bernama Akhmed Chatayev dari Rusia, sebagai otak teror bom itu. Surat kabar Hurriyet mengklaim Chatayev sebagai pemimpin sel ISIS di Istanbul.

Baca juga: 11 Warga Asing Ditangkap Terkait Bom Istanbul, Totalnya Jadi 24 Orang

Chatayev juga disebut mendalangi dua serangan bom mematikan di Turki, sepanjang tahun ini, yakni ledakan bom di distrik wisata Sultanahmet, Istanbul dan ledakan di jalanan pusat perbelanjaan Istiklal.

Nama Akhmed Chatayev juga dimunculkan oleh Ketua Komisi DPR Amerika Serikat (AS) untuk Keamanan Dalam Negeri, Michael McCaul. Dalam keterangannya kepada media AS, CNN, McCaul menyebut Chatayev yang berasal dari wilayah North Caucasus, Rusia sebagai petinggi dalam kementerian perang ISIS. Keberadaan Chatayev saat ini tidak diketahui jelas. Namun aktivitas militansinya tercatat dengan baik oleh sejumlah intelijen.

"Dia (Chatayev) ... mungkin musuh utama di wilayah North Caucasus, Rusia. Dia pergi ke Suriah dalam beberapa kesempatan dan menjadi salah satu letnan top untuk kementerian perang dalam operasi ISIS," tutur McCaul kepada CNN.


(nvc/faj)